P
|
erjuanganku belum
selesai. Walau tahap pertama telah lewat, masih ada dua tahapan lagi. Namun aku
sangat bersyukur. Karena berhasil melewati tahap yang paling sulit. Bayangkan
dari kurang lebih 135.000 peserta yang ikut tes ini, hanya 20.478 yang berhasil
lolos! Itu berarti hanya 15% nya yang berhasil lolos, dan aku salah satunya
(Alhamdulillah). Akhirnya, aku mulai mempersiapkan diri untuk tes kedua, Tes
Kesehatan dan Kebugaran.
Jumlah yang lolos tahap pertama |
Persiapan untuk tes
ini, sudah banyak yang aku lakukan. Mulai bulan Desember 2016, aku lari jogging
tiap hari Minggu di Alun-Alun Kota Tegal. Masih asal lari. Namun mendekati
bulan USM, intensitas lariku bertambah. Tiap minggu setidaknya lari 2 atau 3
kali. Mulai dihitung jarak dan waktunya. Lari siang hari. Aku latihan lari
siang hari agar kuat. Memang lari di pagi hari sama siang hari itu berbeda.
Lebih berat siang hari. Aku juga makan kuning telor, susu bear brand dan
suplemen lainnya.
BDK Yogyakarta |
Aku kebagian tes di
hari kedua tanggal 9 Mei 2017 di BDK Yogyakarta (Untuk tahun 2017, TKK region
Yogyakarta, tempat tes dibagi menjadi dua, di BDK dan Kopaskhas TNI-AU).
Seperti biasa aku berangkat H-1. Ada hal unik disini. Mendengar cerita dari
peserta hari pertama, bahwa mereka mengantri untuk mendapat nomor tes. Jadi
siapa cepat datang dia duluan dites, dan berarti dapat pagi hari tesnya. Bahkan
sampai ada yang ngantri mulai jam 3 pagi! Padahal tes dimulai jam 7. Mendengar
hal itu, aku dan bapakku langsung antisipasi. Mencari tempat kos di samping BDK
Jogjakarta. Aku tidur lebih awal agar bisa bangun pagi.
Benar saja. Jam 3
aku dibangunkan oleh Bapakku, lalu mulai mempersiapkan diri untuk mengantri di
depan gerbang BDK dari jam 4. Wow! Udah ada yang ngantri! Untungnya Cuma ada 15
orangan. Akhirnya akupun ngantri, aku taruh tasku di antrian (bukan orangnya
yang ngantri tapi tasnya). Semakin siang, semakin ramai. Semua orang mulai
mengantri di depan gerbang. Tasnya sampai terinjak-injak. Sambil menunggu pak
satpam membuka gerbang. Namun saat dibuka, eh ternyata ada pegawai yang mau
keluar (zonk). Sampai akhirnya sekitar jam setengah 6, gerbang dibuka. Terjadi
kericuhan karena yang baru datang menyerobot masuk, sedangkan yang sudah nunggu
daritadi (termasuk aku) tidak terima. Iya lah. Akhirnya aku bisa dapat giliran
awal.
Jam 6 lebih tes
dimulai. Diawali dari Tes Kesehatan. Awal masuk absen dulu dan menyerahkan BPU.
Diceklah tinggi badan, berat badan, buta warna (nebak angka bulet-bulet warna
warni), cek mata plus minus pake alat khusus (nebak posisi catur, nanti ada
penjelasannya, ga pake huruf huruf besar kecil), cek tensi, denyut nadi, dan
terakhir diperiksa sama dokter. Cuma ditanya-tanyain riwayat penyakit apa, di
cek betisnya (varises), dicek jantung dan paru-paru pake stetoskop. Selesai
sudah tes kesehatan. Tesnya cepat. Alhamdulillah aku sehat semua. Setelah itu
aku dibawa ke lapangan menggunakan minibus (elp) dalam satu kelompok berisi 10
orang.
Setibanya di
lapangan, para peserta diarahkan ke tenda di pinggir lapangan. Diberi arahan
tentang tatacara lari 12 menit. Setelah kloter sebelumnya selesai melakukan
lari 12 menit, tibalah kloter kami untuk lari. Satu kloter terdiri dari 40
orang. Tiap orang memakai rompi yang memiliki warna dan nomor dada. Jadi saat
peserta sudah lari satu putaran, peserta harus meneriakan warna dan nomor rompi
dia. Contoh : Merah tiga!!! Yang keras. Rompiku waktu tes apa ya, lupa hehe.
Ohya, keliling lapangannya Cuma 300 meter yang untuk lari (padahal lapangan
sepakbola).
Saat tanda start
dimulai, akupun lari. Iyalah lari. Aku lari dengan mengerahkan segala kekuatan.
Yang aku pikirkan, kalo stan ada di depan mata, ya aku sedang mengejar stan
(bukan mengejar dia :)). Awalnya aku lari konstan. Sempat disalip oleh peserta lain, aku
mencoba membuntutinya. Sampai akhirnya aku dapat 5 putaran aku mulai menambah
kecepatan. Kukerahkan semuanya. Aku salip satu persatu peserta di depanku.
Sampai akhirnya aku ada diposisi kedua. Di puteran 6,5 berbunyi tanda kalau
waktu tunggal 1 menit. Memasuki puteran ketujuh aku sprint. Ya sprint! Rasanya
ga karuan. Sampai akhirnya sirene berbunyi menandakan waktu sudah habis. Aku
langsung berhenti. Ya karena aku dengar kabar kalau curi-curi nambah jarak
bakal didiskualifikasi (Integritas nomor satu). Aku mendapatkan 7,5 puteran
(sekitar 2250 meter). Aku melepas rompi dan kutaruh di tanah dan aku kembali ke
tenda untuk istirahat sebentar.
Setelah istirahat
sekitar 5-10 menit (Cuma minum ponari sweat, duh ngiklan), lanjut shuttle run.
Peserta yang telah selesai lari 12 menit diarahkan ke tengah lapangan. Di sana
sudah ada panitia dan beberapa tiang bambu. Yap, tinggal satu lagi, pikirku.
Yang aku pikirkan adalah jangan sampai terpeleset saat berbelok (karena itu
membuang waktu). Saat giliranku lari, akhirnya akupun lari. Aku lari dengan
segala kekuatan yang aku masih miliki. Alhamdulillah aku tidak terpeleset.
Namun aku tidak tau berapa detiknya. Karena yang tau Cuma panitia dan Allah :) Selesai
lah rangkaian tes kesehatan dan kebugaran. Aku mulai lari sekitar jam setengah
8 dan selesai jam setengah 9. Masih pagi, namun jam segitu sudah mulai panas.
Aku tidak bisa membayangkan kalau dapat lari siang hari
Tinggallah aku
berserah diri kepada Allah SWT, meminta pertolongannya agar aku diloloskan,
dimudahkan. Saat menjelang hari pengumuman, karena pengalaman pengumunan
kemarin ngaret ret ret, jadi aku memutuskan untuk tidak begadang pada H-1.
“Males, ngapain begadang, ntar di PHP in lagi”. Akhirnya aku tidur. Besok
paginya aku dibangunkan oleh bapak ibuku, mengatakan kalo pengumuman udah
keluar, hah? Tumben amat. Akhirnya aku buka grup-grup pejuang, ternyata
pengumumannya muncul jam 10 malam kemarin! buka website PKN STAN, download file
pengumumannya dan Alhamdulillah, aku lolos! Disitu aku dan orang tuaku senang
sekali. Bersyukur kepada Allah atas pertolongannya. Aku lanjut ke tahap 3!
Disitu lah muncul pengumuman TKD.
Tips dan Trick :
1. Latihan
Iya,
yang namanya fisik ya butuh dilatih dan fisik tidak bisa dibentuk secara
instan. Butuh proses. Setidaknya 6 bulan sebelum TKK. Jogging tiap minggu, lari
semampunya sejauh-jauhnya. Jika sudah dekat waktu tes, mulai intensifkan.
Seminggu dua kali. lari lagi dan lari siang. Mulai dihitung 12 menit dapat
berapa. Catat progressnya. Usahakan meningkat progressnya. Mungkin minggu ini dapat
2000 meter, minggu depan dapat 2100 meter. Its good. Untuk Laki-laki dapet 2,4 km sudah bagus, dapet 1,8 - 2 km cukup. Untuk perempuan dapet 2 km sudah bagus, dapet 1,4 - 1,6 km cukup. Itu cuma pendapatku, STAN gapernah ngasih tau standar minimal lari.
Latihan shuttle run juga penting. Perbanyak lari sprint dan berbelok. Jadi ada dua cara berbelok, yaitu belok seperti biasa dan berbelok membelakangi tiang (harusnya dipraktekin biar paham) bisa dilihat video tutorial di youtube, banyak. Satu masalah besar yang biasanya aku hadapi adalah MALAS. Iya malas lari, maka dari itu coba ajak temanmu untuk ikut lari, teman-teman pejuang kedinasan biasanya pada latihan lari hehe. Namun minimal H-2 tes sudah berhenti latihan berat.
Latihan shuttle run juga penting. Perbanyak lari sprint dan berbelok. Jadi ada dua cara berbelok, yaitu belok seperti biasa dan berbelok membelakangi tiang (harusnya dipraktekin biar paham) bisa dilihat video tutorial di youtube, banyak. Satu masalah besar yang biasanya aku hadapi adalah MALAS. Iya malas lari, maka dari itu coba ajak temanmu untuk ikut lari, teman-teman pejuang kedinasan biasanya pada latihan lari hehe. Namun minimal H-2 tes sudah berhenti latihan berat.
2. Suplemen
Latihan
sudah, maka selanjutnya adalah makan dan minum suplemen. Suplemen disini bukan
obat-obatan ya, lebih ke herbal. Contohnya, aku itu makan kuning telor ayam
tiap hari, minum air rebusan kacang hijau, madu, susu. Bahkan aku sempat minum
obat penggemuk badan, ya karena aku terlalu kurus (agar berat badan ideal,
karena aku ngincer bea cukai). Tapi efek sampingnya jadi jerawatan, kulit
parut.
3. Tips saat lari
Usahakan
lari dengan kecepatan konstan. Jangan lari cepat diawal tapi jalan saat
ditengah-tengah. Ini tes daya tahan, bukan tes cepet-cepetan. Usahakan juga
jangan jalan, kenapa? Karena kalo jalan, buat lari lagi itu berat. Kemudian
jika ada peringatan menit terakhir, maka sprint! Wajib!
4. Buat yang milih bea cukai
Usahakan
tes kesehatan dan kebugaran kalian bagus. Berat badan ideal, tidak buta warna,
tidak mata minus plus, tidak varises, tidak ada riwayat penyakit, dapat lari
banyak. Karena bea cukai memilih peserta yang memiliki hasil tes kesehatan dan
kebugaran yang bagus.Ini hanya pendapat pribadi.
Pengumuman TKD |
Sekian cerita ku di
tahap 2, berlanjut ke part terakhir.
Stay tune!